Agregat Supply
Kurva AS adalah berslope positif, seperti halnya kurva S dalam ekomomi mikro. Asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang berslope positif adalah :
1. Harga-harga fleksibel, dapat turun atau dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas harga (kekakuan harga)
2. Gaji-gaji fleksibel, dapat turun atau dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji)
3. Perekonomian belum berada pada keadaan kapasitas penuh, sehingga setiap kenaikan AD dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi yang ada.
Pada kenyataan tidak selamanya ketiga asumsi itu dapat terpenuhi. Alternatif lain adalah dengan mengasumsikan rigiditas terjadi pada harga, bukan pada gaji. Secara lengkap asumsi alternatif lain ini adalah:
1. Harga-harga tidak fleksibel (sticky price)
2. Pasar tenaga kerja kompetitif, dan gaji-gaji fleksibel. Dengan kata lain tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji)
Adapun alternatif lain dengan mengasumsikan rigiditas terjadi pada output, bukan pada gaji atau pada harga. Kurva AS mempunyai slope yang vertikal pada saat seluruh kapasitas produksi perekonomian telah terpakai. Asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang berslope vertikal adalah :
1. Perekonomian berada pada keadaan kapasitas penuh. Dengan kata lain, ada rigiditas output
2. Harga-harga fleksibel, dapat turun dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas harga (kekakuan harga)
Kurva Penawaran agregatif dalam ekonomi Islam menggambarkan volume produk nasional yang akan diproduksi pada tingkat harga yang berbeda-beda. Oleh karena dalam ekonomi Islam tidak ada monopoli dalam setiap pasar (dan penguasa harus memperhatikan hal ini), maka uang atau upah nominal yang harus dibayarkan kepada pekerja adalah benar-benar sempurna fleksibel dapat bergerak ke atas dan ke bawah, sebab penentuan apakah mereka bekerja atau tidak, didasarkan semata-mata kepada upah nyata yang ditawarkan. Kurva penawaran agregatif diturunkan dari keseimbangan kurva tenaga kerja.
Keseimbangan AD-AS
Dampak dari kenaikan AD berbeda-beda pada jenis AS yang berbeda. Dengan AS yang mempunyai slope horizontal, maka pergeseran AD hanya berdampak pada Y. Dengan AS yang mempunyai slope positif, maka pergeseran AD berdampak pada P dan Y. Sedangkan bila AS mempunyai slope vertikal, maka pergeseran AD hanya berdampak pada P.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman A, Ekonomi Makro Islami, Cetakan ke-2, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007
Makalah-makalah Keseimbangan Ekonomi AD-AS
Sabtu, 30 Maret 2013
Teori Keseimbangan Ekonomi (Makro)
Agregat Supply
Kurva AS adalah berslope positif, seperti halnya kurva S dalam ekomomi mikro. Asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang berslope positif adalah :
1. Harga-harga fleksibel, dapat turun atau dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas harga (kekakuan harga)
2. Gaji-gaji fleksibel, dapat turun atau dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji)
3. Perekonomian belum berada pada keadaan kapasitas penuh, sehingga setiap kenaikan AD dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi yang ada.
Pada kenyataan tidak selamanya ketiga asumsi itu dapat terpenuhi. Alternatif lain adalah dengan mengasumsikan rigiditas terjadi pada harga, bukan pada gaji. Secara lengkap asumsi alternatif lain ini adalah:
1. Harga-harga tidak fleksibel (sticky price)
2. Pasar tenaga kerja kompetitif, dan gaji-gaji fleksibel. Dengan kata lain tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji)
Adapun alternatif lain dengan mengasumsikan rigiditas terjadi pada output, bukan pada gaji atau pada harga. Kurva AS mempunyai slope yang vertikal pada saat seluruh kapasitas produksi perekonomian telah terpakai. Asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang berslope vertikal adalah :
1. Perekonomian berada pada keadaan kapasitas penuh. Dengan kata lain, ada rigiditas output
2. Harga-harga fleksibel, dapat turun dapat naik. Dengan kata lain tidak ada rigiditas harga (kekakuan harga)
Kurva Penawaran agregatif dalam ekonomi Islam menggambarkan volume produk nasional yang akan diproduksi pada tingkat harga yang berbeda-beda. Oleh karena dalam ekonomi Islam tidak ada monopoli dalam setiap pasar (dan penguasa harus memperhatikan hal ini), maka uang atau upah nominal yang harus dibayarkan kepada pekerja adalah benar-benar sempurna fleksibel dapat bergerak ke atas dan ke bawah, sebab penentuan apakah mereka bekerja atau tidak, didasarkan semata-mata kepada upah nyata yang ditawarkan. Kurva penawaran agregatif diturunkan dari keseimbangan kurva tenaga kerja.
Keseimbangan AD-AS
Dampak dari kenaikan AD berbeda-beda pada jenis AS yang berbeda. Dengan AS yang mempunyai slope horizontal, maka pergeseran AD hanya berdampak pada Y. Dengan AS yang mempunyai slope positif, maka pergeseran AD berdampak pada P dan Y. Sedangkan bila AS mempunyai slope vertikal, maka pergeseran AD hanya berdampak pada P.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman A, Ekonomi Makro Islami, Cetakan ke-2, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007
Makalah-makalah Keseimbangan Ekonomi AD-AS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AD sma AS itu apa ya? pliss bales
BalasHapusaggregate supply dan aggregate demand
BalasHapus